Oleh : Zuhri Multazam
Kepemimpinan dunia yang dipimpin oleh peradaban barat hari ini telah mulai mengalami kebangkrutan yang luar biasa. Peradabannya mulai roboh, undang-undang dan nilai-nilai dasarnya pun mulai hancur. Dominasi politiknya telah binasa oleh kediktatoran, tonggak perekonomiannya diguncang oleh krisis yang tiada henti, sedangkan berjuta-juta orang menderita. Pengangguran dan kelaparan turut menjadi saksi atas keruntuhan peradaban ini. Umat manusia sekarang ini berada di tepi jurang kehancuran. Keadaan ini bukanlah berasal dari ancaman maut yang sedang tergantung di atas kepalanya. Sebenarnya puncak dari kebangkrutan ini ialah: bangkrut dan menyimpangnya umat manusia di bidang “nilai” yang menjadi pelindung dan panduan hidupnya.
Demikianlah kurang lebih keadaan barat sekarang yang dipahami oleh Syaikh Hasan Albanna dalam risalah-risalahnya dan oleh Sayyid Qutb dalam mukaddimah buku ma’alim fi at thariqnya. Tentu wacana ini mereka sampaikan berdasarkan data empiris yang ada dan setelah melalui perenungan yang mendalam terhadap agamanya –al islam- dan tentunya ini adalah karena anugerah Allah swt yang diberikan kepadanya. Dia telah memberikan pemahaman yang kokoh betapa kesempurnaan system dan prinsip islam yang luar biasa tiada tertandingi dengan sistem ideologi selainnya. Namun betapa sangat menyedihkan agama islam yang mulia dan sempurna ini dipandang sebelah mata eksistensinya dalam kancah dunia dan islam justru ditinggalkan. Meskipun demikian islam hari ini –walau dengan tertatih- telah mulai bangkit dan mulai bangun dari tidur panjangnya. Mulai menunjukkan siapa dirinya sebenarnya dan meyakinkan pada dunia bahwa islam adalah solusi dan memiliki obat penawar dari seluruh penyakit yang menimpa umat manusia sekarang ini. Islam adalah rahmat bagi seluruh alam
Oleh sebab itu, maka kepemimpinan peradaban umat manusia mestilah diberikan kepada pimpinan baru! Dan sekarang tibalah saat bagi islam dan umatnya pada waktu yang paling genting seperti keadaan sekarang ini dengan segenap upaya harus tampil mengambil peran sebagai pemimpin peradaban baru datang demi menyelamatkan manusia dari kehancurannya menuju kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan yang sesungguhnya.
Karena Allah berfirman ”... dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia..” (QS 3:140). Dan adalah janji dari Allah swt. bahwa bumi ini akan diwariskan kepada hamba-Nya yang beriman dan beramal shalih, (QS, 24:55). Selain itu beberapa nubuat yang telah disampaikan oleh nabi kita Muhammad saw. bahwa kekuasaan umat islam akan sampai ke bumi yang dilalui siang dan malam. Oleh karena itu kita bersama harus yakin bahwa masa depan adalah milik islam!
Namun pergiliran peradaban yang akan kembali kepada islam itu semua tidak akan terwujud dengan sendirinya seandainya tidak diperjuangkan dengan penuh kesungguhan dan pengorbanan yang tidak sedikit serta menyiapkan seluruh sarana untuk menopang tegaknya peradaban islam yang mulia tersebut. Terkhusus bagi para pemudanya karena disanalah letak kebangkitan umat karena dipunggungnya terletak kejayaannya. Hasan Al Banna mengatakan, ” Sesungguhnya, sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan ketika kuat rasa keyakinan kepadanya, ikhlas dalam berjuang di jalannya, semakin bersemangat dalam merealisasikannya, dan kesiapan untuk beramal dan berkorban dalam mewujudkannya. Sepertinya keempat rukun ini, yakni iman, ikhlas, semangat, dana amal merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda, karena sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala, dasar keikhlasan adalah hati yang bertaqwa, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Itu semua tidak terdapat kecuali pada diri para pemuda.”
Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan pilar-pilar yang harus disiapkan dan dimiliki oleh seorang pemuda untuk menyongsong kebangkitan peradaban baru tersebut, peradaban islam :
Pemuda muslim hari ini harus mengetahui posisi strategisnya dan berperan dengan baik sebagai pejuang untuk tegaknya peradaban islam.
Peran strategis pemuda muslim dalam mengemban peradaban islam ini antara lain adalah harus dengan baik dapat melakukan peran:
Menyelesaikan dengan semangat seluruh problematika umat, pemuda muslim hari ini harus mencerdaskan masyarakat, mengetahui seluruh penyakit yang melanda umat islam hari ini dari segala aspek yang melingkupinya. Sehingga dengan kontribusinya mampu menyembuhkan penyakit umat yang sedang melanda.
Sebagai generasi pengganti, yakni mereka akan menggantikan generasi yang menyimpang dari agamanya (QS, 5:54)
Generasi penerus, yang dimaksud sebagai generasi penerus di sini adalah pemuda muslim memiliki kewajiban untuk meneruskan perjuangan adat istiadat dan nilai-nilai kebaikan yang ada pada generasi pendahulunya (QS, 52:21)
Generasi pembaharu moral umat, selain sebagai generasi penerus pemuda muslim harus menjalankan peran sebagai pembangkit nilai-nilai kebaikan dan kakhlak yang belum mampu dilaksanakan oleh nenek moyangnya dan menjadikannya sebagai kebiasaan dalam suatu masyarakat. Sehingga moral generasi selanjutnya adalah moral yang lebih baik. Bukan justru menjadi generasi yang lemah (QS,4:9).
Unsur perbaikan, pemuda harus meyakini bahwa dalam dirinya adalah sebagai unsur perbaikan yang mutlak. artinya bahwa jika dirinya tidak baik maka mustahil kebaikan sebuah bangsa dan peradaban islam yang kita cita-citakan akan terwujud (QS,18:13-14)
Untuk menjalankan dengan baik peran tersebut maka pemuda muslim hari ini harus memiliki keresahan dan tidak diam melihat kenyataan buruk yang menimpa masyarakat di depan matanya, jiwanya hidup dan bersungguh-sungguh beramal dan menyiapkan bekal dengan serius. Sehingga mereka menjadi pejuang peradaban yang tangguh dan bukan menjadi beban bagi bangsanya. Ini mutlak dibutuhkan bagi bangsa yag akan bangkit. Seperti dikatakan Hasan Al Banna, ”Sesungguhnya setiap umat yang ingin membina dan membangun dirinya, serta berjuang untuk mewujudkan cita-cita dan membela agamanya, haruslah memiliki kekuatan jiwa yang dahsyat yang terekspresikan dalam beberapa hal sebagai berikut; tekad membaja yang tak pernah melemah, kesetiaan yang teguh dan tidak tersusupi oleh pengkhianatan, pengorbanan yang tidak terhalangi oleh keserakahan dan kekikiran, pengetahuan dan keyakinan, serta penghormatan yang tinggi terhadap ideologi yang diperjuangkan. Semua itu akan menghindarkannya dari kesalahan, penyimpangan, tawar-menawar, atau tertipu oleh ideologi lain.
Generasi muda muslim pejuang peradaban harus memiliki ke empat karakter tersebut, karena jika tidak maka cita-cita perdaban yang ingin diraihnya selamanya tidak akan terwujud dan hanya akan menjadi ilusi belaka. Pemuda muslim hari ini harus memiliki sasaran dan cita-cita bersama tentang konsep peradabannya, langkahnya serta sarana-sarananya.
Islam sebagai ideologi yang sempurna adalah satu-satunya ideologi yang akan mengantarkan seluruh manusia kepada kebahagiaan hakiki dunia dan akherat. ”dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”(QS, 21:107). Mewujudkan risalah rahmat seluruh alam ini, secara global adalah dengan menciptakan kondisi yang damai bagi manusia untuk dapat hidup secara lurus dan baik, serta hidup di akherat dengan naungan dan pahala Allah swt. ini memiliki sasaran yang harus diwujudkan :
Ibadah kepada Allah semata sesuai dengan syariatn-Nya. sehingga seluruh manusia merdeka
”Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku”(QS, 51:56)
Tegaknya khilafah Allah di muka bumi
”Sesungguhnya Aku jadikan manusia sebagai khalifah di bumi” (QS,2:30)
Saling mengenal sesama manusia
”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS,49:13)
Kepemimpinan dunia
”Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.”(QS,24:55)
Menghukum dengan syariat-Nya
” kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.”(QS, 45:18)
” Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu,...” (QS,4:105)
Sungguh betapa jauhnya realisasi perwujudan sasaran dari misi tersebut dari kenyataan hari ini. Untuk mewujudkan misi dengan sempurna, tingkatan kerja yang harus dilakukan pemuda muslim membutuhkan prioritas amal guna mewujudkannya. Tertib kerja yang menjadi tahapannya adalah :
Membentuk pribadi muslim sehingga menjadi seorang yang muslim sejati dalam pola pikir dan akidahnya, dalam moralitas dan perasaannya, serta dalam amal dan perilakunya. Inilah pembentukan pribadi pemuda sebagai individu pengemban peradaban
Membentuk keluarga muslim yaitu agar terbangun rumah tangga islam dalam pola pikir dan akidahnya, dalam moralitas dan perasaannya, serta dalam amal dan perilakunya. Inilah pembentukan dari keluarga pengemban peradaban
Membentuk masyarakat muslim dalam seluruh aspeknya dengan mengajak masyarakat kepada kebenaran islam. Sehingga islam menembus seluruh dinding keluarga, dan berbagai penjuru, di kota-kota dan di desa-desa. Untuk itu pemuda muslim pengemban peradaban tidak boleh bersantai-santai dan meninggalkan langkah ini.
Membebaskan tanah air islam dari setiap penguasaan asing non muslim baik aspek politik, ekonomi, maupun moral.
Perbaiki pemerintahan sehingga menjadi pemerintahan yang benar-benar islami. Dengan begitu ia dapat memainkan perannya sebagai pelayan umat dan pekerja yang bekerja demi kebaikan mereka. pemerintah Islam adalah pemerintah yang anggotanya terdiri dari kaum muslimin yang melaksanakann kewajiban-kewajiban Islam, tidak terang-terangan dengan kemaksiatan, dan konsisten menerapkan hukum-hukum serta ajaran Islam.
Mengembalikan kejayaan umat islam dan menyatukan seluruh kekuatannya. Hal demikian itu dilakukan dengan cara membebaskan seluruh negeri islam, membangun kejayaannya, mendekatkan peradabannya, dan menyatukan kata-katanya, sehingga dapat mengembalikan tegaknya kekuasan khilafah yang telah lama hilang dan terwujudnya persatuan yang diimpikan bersama.
Penegakan kepemimpinan dunia dengan penyebaran dakwah Islam di seluruh negeri, menyampaikannya kepada seluruh umat manusia, menggaungkannya ke seluruh penjuru bumi, dan menjatuhkan semua penguasa otoriter "Sehingga tidak ada lagi fitnah dan agama itu hanya untuk Allah belaka." (Al- Baqarah: 193) "Dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya.” (QS,61:8)
Ketujuh tahapan tersebut harus tertanam kuat dan menjadi misi pada setiap pemuda muslim dan salalu diperjuangkannya. Adapun tiga point yang pertama wajib ditegakkan oleh individu pemuda muslim dimana ia berada. Sedangkan empat yang terakhir ini wajib ditegakkan oleh kelompok dan oleh setiap pemuda muslim pengemban peradaban sebagai anggota dalam negara. Sungguh, betapa besarnya tanggung jawab ini dan betapa agungnya tujuan ini. Orang melihatnya sebagai khayalan, sedangkan seorang muslim melihatnya sebagai kenyataan. Kita tidak pernah putus asa meraihnya dan –bersama Allah- kita memiliki cita-cita luhur. "Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan orang tidak Mengetahuinya " (Yusuf: 21)
Untuk merealisasikannya harus disiapkan seluruh kekuatan untuk mewujudkannya. "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu..." (Al-Anfal: 60) dan betapa indahnya ungkapan “Kekuatan adalah jalan yang paling aman untuk memunculkan kebenaran. Sungguh suatu keindahan yang sempurna bila suatu saat kekuatan bisa berjalan bersama dengan kebenaran."
Adapun peringkat pertama kekuatan yang harus disiapkan adalah kekuatan akidah dan iman, kemudian kekuatan kesatuan dan ikatan persaudaraan, lalu kekuatan fisik dan senjata. Sebuah peradaban tidak bisa dikatakan kuat sebelum memiliki cakupan dari seluruh kekuatan tersebut. Di saat sebuah jamaah / negeri mempergunakan kekuatan fisik dan senjata, sementara ia dalam kondisi sel-selnya berserakan, sistemnya kacau, akidahnya lemah, dan cahaya imannya padam, maka bisa dipastikan bahwa kesudahan akhirnya adalah kehancuran dan kebinasaan.
Selanjutnya ketiga unsur kekuatan tersebut harus secara nyata menjadi penyusun sebuah bangunan peradaban baru yang kokoh dan terukur dengan minimal harus ada 3 hal penting yang menopangnya berikut :
a. Pengenalan keunggulan system islam dan ideologinya serta penerimaan masyarakat islam dan masyarakat dunia pada umumnya, b. Banyaknya aktifis dalam mengisi seluruh perangkat yang dibutuhkan dalam sebuah bangunan peradaban sehingga seluruh kerja peradaban terpenuhi dengan SDM yang berkualitas baik
c. Soliditas internal pengusung ideologi peradaban, yang akan menjamin tetap eksisnya peradaban serta mengawal dan mencegah dari tipu daya musuh yang akan menghancurkannya..
Inilah bingkai global bagaimana seharusnya pergerakan pemuda muslim dalam menyiapkan pilar peradaban baru. Selanjutnya syaikh Hasan Al Banna dengan terus terang menegaskan :
Wahai Ikhwan, khususnya yang terlalu semangat dan tergesa-gesa!
Dengarkanlah sambutanku dari atas mimbar muktamar kalian yang besar ini. Sesungguhnya, konsep dan arah perjalanan kalian telah tergambar langkah-langkahnya dan telah jelas batas-batasnya. Saya tidak ingin melanggar batas-batas yang telah saya yakini ini, karena ia merupakan jalan yang paling tepat untuk sampai pada tujuan. Memang, mungkin jalan itu terlalu panjang, namun ketahuilah bahwa tidak ada alternatif yang lain untuk sampai tujuan kecuali dengannya. Sesungguhnya, kejantanan itu akan teruji dengan kesabaran, ketabahan, kesungguhan, dan kontinyuitas amal. Barangsiapa yang menginginkan memetik buah sebelum matangnya, atau memetik bunga sebelum wktunyanya, maka saya tidak mendukungnya sedikit pun. Lebih baik dia hengkang dari jaringan dakwah ini dan bergabung dengan yang lainnya. Namun, bagi mereka yang bersabar bersama kami sampai benih itu tumbuh, sampai pohon itu berbuah dan sampai tiba waktunya buah itu untuk di petik, sungguh pahalanya hanya ada di sisi Allah. Allah tidak akan sekali-kali melenyapkan pahala orang-orang yang berbuat ihsan, bisa jadi berwujud sebuah kemenangan dan kemuliaan atau anugerah mati syahid dan kebahagiaan abadi di akhirat.
Pemuda muslim harus selalu berjuang dengan bersungguh-sungguh mewujudkan cita-cita peradabannya Di atas adalah mimpi besar dan cita-cita agung yang sangat membutuhkan keseriusan dan kerja keras untuk mewujudkannya. untuk mewujudkan cita-cita peradaban itu, pemuda muslim harus berjuang dan beramal nyata, keluar dari medan kata-kata menuju medan amal, dari medan penentuan strategi dan konsep menuju medan penerapan dan realisasi. Telah sekian lama kita menghabiskan waktu dengan hanya sebagai tukang pidato dan ahli bicara, sementara zaman telah menuntut kita untuk segera mempersembahkan bahkan amal-amal nyata yang profesional dan produktif. Dunia kini tengah berlomba untuk membangun unsur-unsur kekuatan dan mematangkan persiapan, sementara kita masih berada di dunia kata-kata dari mimpi-mimpi, "Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (QS,61:2-3)
Camkanlah dalam-dalam di hati kalian bahwa, Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS, 13:11)
”Kita tidak lebih lemah dari generasi sebelum kita, yang dengan perantaraan mereka Allah membuktikan kebenaran islam ini. Oleh karenanya, janganlah merasa resah dan jangan merasa lemah. Sesungguhnya Allah bersama kita.” Kami percaya bahwa tabir yang memisahkan antara kami dan keberhasilan hanyalah keputusasaan. Jika harapan itu kuat dalam diri kita maka dengan izin Allah kita akan mencapai banyak kebaikan. Itulah sebabnya kami tidak pernah putus asa, dan keputusasaan tidak akan pernah sanggup merasuki hati kami. Segala puji bagi Allah untuk keyakinan kami itu. Walaupun banyak orang yang pesimis, kami tetap percaya bahwa semua yang ada di sekeliling kita memberi isyarat kegembiraan. Sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat! Wallahu A’lam.
_____________________________________________________________
Referensi :
Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin, jilid 1 & 2, Hasan Al Banna
Petunjuk jalan, Sayyid Qutb
Perangkat-perangkat tarbiyah ikhwanul muslimin, Ali Abdul Halim Mahmud Materi-materi tarbiyah
Pergerakan Pemuda Islam Pengemban Peradaban
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment